Menjadi seorang comic/komika haruslah mengetahui bahwa tugas utamanya yakni “Lucu!” dan mampu membuat orang tertawa. Apa sih lucu itu?
Ada beberapa orang yang akan tertawa jika melihat jika ada seorang yang terpeleset kulit pisang, tetapi ada beberapa orang yang hanya akan tertawa jika melihat Anggota DPR yang terpeleset kulit pisang lalu terjatuh. Jadi, apa sih yang lucu? jika ada seorang yang tertawa pada sesuatu, itu lucu.
Teori tentang tertawa adalah, seseorang akan tertawa ketika dirinya merasa lebih keren atau lebih super dari apa yang ia lihat, dengar dan rasakan, itulah mengapa banyak sekali video lucu di youtube yang berisi rekaman sekelompok anak muda terjatuh dari skateboard atau sepeda, atau anda tertawa karena menonton adegan kucing mengejar bayangannya sendiri hingga kucing tersebut terpeleset. Hal itu membuktikan bahwa manusia akan tertawa ketika melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang menurutnya konyol.
Teori lain mengatakan bahwa sekelompok penonton akan tertawa kepada apa saja yang disukainya. Cari tahu apa yang akan disukai para penonton, sama seperti berpikir ingin memasak apa untuk keluarga. Karena sudah pasti ada saja anggota keluarga yang tidak suka dengan masakkan anda, begitu pula dengan stand up comedy, penonton mungkin tidak akan tertawa ketika anda membahas soal isu politik dan HAM karena sebagian besar penonton adalah remaja Alay usia 16-18 th.
Banyak comic turun dari panggung dalam keadaan raut muka yang masam dan cemberut hanya karena sebagian besar penonton tidak tertawa kepada salah satu bit yang ia sampaikan, padahal ia sudah sangat lucu diatas panggung. Ngakaknya penonton seakan tidak berarti hanya karena satu orang tidak tertawa pada lelucon yang telah ia sampaikan.
Semua format, teknik dan rumus dalam stand up comedy bertujuan untuk menjadikan materi yang masih mentah menjadi sebuah joke atau urutan jokes yang kuat dan memancing tawa penonton. Membuatnya menjadi lucu!.
Duar Talk 